Financial institution-bank sentral international menurunkan suku bunga secara serempak, namun tindakan sebaliknya yang dilakukan Jepang dapat mengganggu reli pasar


Emily Lew

Pasar keuangan dan konsep ekonomi global diilustrasikan oleh grafik dan simbol Pound Inggris, Euro Eropa, Dolar Amerika, dan Yen Jepang.

Gambar Virrage // Shutterstock

Dalam lanskap keuangan yang dinamis saat ini, perubahan suku bunga dan strategi perdagangan valas memainkan peran penting dalam membentuk pasar international. Ketika financial institution sentral di seluruh dunia melakukan langkah terkoordinasi untuk menyesuaikan kebijakan moneter mereka, para pedagang valas—khususnya mereka yang tertarik dengan dealer valas AS—sangat ingin memahami implikasi dari perubahan ini. Mempelajari cara berdagang valas secara efektif dan menguasai berbagai strategi perdagangan valas sangat penting untuk menavigasi pasar yang berfluktuasi ini.

Secara terkoordinasi, bank-bank sentral utama di seluruh dunia menurunkan suku bunga karena penurunan inflasi. Namun demikian, keputusan Financial institution of Japan untuk menaikkan suku bunga mungkin menimbulkan ancaman terhadap momentum bullish pasar.

Benzinga melaporkan pada hari Jumat bahwa financial institution sentral utama dunia telah memulai putaran baru penurunan suku bunga, yang dipicu oleh penurunan inflasi di negara maju. Financial institution Sentral Eropa dan Financial institution Sentral Kanada telah memberlakukan penurunan suku bunga sebesar 25 foundation poin, dan Federal Reserve kemungkinan akan melakukan hal yang sama pada minggu depan. Keputusan Financial institution Sentral Inggris (BoE) masih belum pasti, dan diperkirakan akan ada lima hingga empat suara yang mendukung penurunan suku bunga.

Sebaliknya, Financial institution of Japan telah menyimpang dari norma yang berlaku dengan menaikkan suku bunga pada bulan Juli, yang merupakan kenaikan kedua pada tahun ini, dan mengisyaratkan bahwa kenaikan suku bunga lainnya mungkin akan terjadi di masa mendatang. Kesenjangan dalam kebijakan moneter ini dapat mempunyai implikasi besar terhadap pasar international.

Ekonom Financial institution of America Eropa Ruben Segura-Cayuela mengatakan, “Kami masih berpikir bahwa information pada akhirnya akan mendorong ECB untuk mempercepat siklus pemotongan.” Financial institution Dunia juga memperkirakan bahwa koordinasi moneter international ini dapat mengakibatkan melemahnya dolar, meskipun potensi perubahan kebijakan AS pasca pemilu dapat mengurangi penurunan ini.

Ed Yardeni, ahli strategi pasar berpengalaman, menggarisbawahi dampak divergensi Jepang terhadap pasar, dengan menyatakan, “Carry commerce masih melemah. Ekspektasi bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga sementara BOJ terus menaikkan suku bunga telah mendorong yen, memaksa para pedagang untuk melepasnya. perdagangan barang bawaan mereka.”

“Carry commerce” yen telah menjadi faktor penting di pasar international. Sebagaimana dijelaskan dalam artikel Benzinga pada Agustus 2024, investor secara historis mengeksploitasi suku bunga rendah di Jepang dengan meminjam yen dengan suku bunga yang sangat rendah, mengonversikannya ke mata uang dengan suku bunga lebih tinggi, dan menginvestasikannya dalam aset keuangan. Perbedaan antara rendahnya suku bunga di Jepang dan tingkat pengembalian yang lebih tinggi di negara lain dikantongi oleh investor. Keputusan BOJ untuk menaikkan suku bunga dapat semakin mengacaukan carry commerce ini, sehingga berdampak pada pasar international.

Cerita ini diproduksi oleh Benzinga dan ditinjau serta didistribusikan oleh Stacker Media.





Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Proudly powered by WordPress | Theme: Funky Blog by Crimson Themes.